Agenda Fakultas
Feb
20

SHARING SESSION "DASAR PEMROGRAMA...

Selasa, 20 Feb 2024
Laboratorium PLC (Lantai 8)
Jan
23

SHARING SESSION "DASAR PEMROGRAMA...

Selasa, 23 Jan 2024
Laboratorium Aristoteles (Lantai 6 Gedung Biru)
Jan
16

SHARING SESSION "PEMODELAN SISTEM...

Selasa, 16 Jan 2024
Lab. Aristoteles (Lantai 6 Gedung Biru)
Apr
05

WORKSHOP "TEKNIK MENYUSUN BUKU MO...

Rabu, 05 Apr 2023
Ruang Lakda Mardiono
Mar
06

KULIAH TAMU DARI RITSUMEIKAN UNIV...

Senin, 06 Mar 2023
Ruang Lakda Mardiono
Mar
02

SEMINAR PENULISAN ILMIAH BAGI MAH...

Kamis, 02 Mar 2023
Ruang Laksda Mardiono
Mar
01

PERTEMUAN DOSEN AWAL SEMESTER 22....

Rabu, 01 Mar 2023
Gedung Serba Guna
Feb
23

1 JAM BERSAMA PRAKTISI MENGAJAR

Kamis, 23 Feb 2023
online
Peningkatan Keterampilan Literasi Digital Melalui Pelatihan Pembuatan Website 100 Kader Penggerak Menuju Smart Society

Salah satu aspek penting dalam tujuan pembangunan adalah membangun kota menjadi Smart city. Smart city adalah green city yang ditambahkan sentuhan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dalamnya Wibowo, H. (2018). Salah satu IndokPenggunaan TIK disinyalir mampu meningkatkan kualitas, kinerja dan layanan masyarakat yang interaktif. Komitmen Surabaya untuk menjadi Smart City sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, terutama Tujuan 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta Tujuan 11: Kota yang Berkelanjutan dan Masyarakat. Salah satu indikator smart city adalah smart society. Rukun Warga dan Rukun Tetangga adalah Lembaga Legal Informal  yang menjadi kepanjangan tangan pemerintah kota Surabaya untuk memberdayakan Masyarakat. Berbagai kader penggerak diciptakan pemerintah kota Surabaya, antara lain Kader Surabaya Salah satu strategi percepatan terbentuknya smart city, adalah dengan membangun smart society, dari level terendah yaitu warga. Upaya untuk memberdayakan penggerak masyarakat dengan keterampilan literasi digital secara langsung berkontribusi pada pencapaian tujuan-tujuan ini dengan meningkatkan infrastruktur digital kota dan memastikan manfaat teknologi mencapai semua lapisan masyarakat. Kemajuan teknologi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan, distribusi keterampilan literasi digital yang tidak merata dapat menghambat pencapaian manfaat ini. Menyoroti tantangan utama dalam mencapai tujuan Smart City adalah perlunya memastikan adopsi teknologi dan pemberdayaan digital bersifat inklusif, mencakup bahkan kelompok yang paling terpinggirkan.

Untuk menciptakan ekosistem Smart City yang berkembang melalui inovasi dan inklusi, sangat penting untuk erinvestasi dalam program literasi digital yang ditargetkan pada para kader penggerak komunitas, karena mereka memiliki peran sentral dalam menyebarkan pengetahuan dan mendorong adopsi teknologi di dalam komunitas mereka masing-masing. Keselarasan antara perkembangan Smart City dan SDGs dalam memanfaatkan teknologi untuk pertumbuhan perkotaan yang berkelanjutan memerlukan ekosistem di mana warga secara digital diberdayakan untuk berpartisipasi aktif dan membuat keputusan yang terinformasi. Mereka menekankan peran para kader penggerak komunitas lokal sebagai katalisator perubahan, dan menyoroti perlunya mengatasi kesenjangan digital untuk mencapai keberlanjutan perkotaan jangka panjang.


Program pemberdayaan berbasis masyarakat ini dilaksakan untuk mendukung program Smart Society yaitu untuk mewujudkan smart city guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mempermudah pelayanan publik. Secara umum ditemukan permasalahan di tengah-tengah masyarakat dikampung kertajaya antara lain kurangnya keterampilan digital pada masyarakat penggerak yang mengakibatkan sulitnya pengelolaan layanan masyarakat dengan efisien dan efektif,  keterbatasan akses informasi dan pelayanan masyarakat yang terkait dengan teknologi digital, sehingga dapat menghambat partisipasi masyarakat dalam program pemerintah untuk mencapai indikator Smart City. Juga masih ditemui kurangnya pemanfaatan teknologi digital dalam mengembangkan perekonomian kampung, sehingga potensi usaha lokal yang dimiliki masih belum optimal dan yang utama adalah terbatasnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya keterampilan digital dan dampak positif yang dapat diperoleh dari penggunaan teknologi digital, sehingga kurangnya minat untuk mempelajari keterampilan digital.

Dengan adanya program ini, masyarakat penggerak dari berbagai bidang dapat memanfaatkan teknologi digital untuk menyediakan informasi tentang kegiatan dan layanan kepada masyarakat umum. Hal  ini dapat meningkatkan transparansi, akuntabilitas pelayanan publik, mendorong kolaborasi dan sinergi antar masyarakat penggerak. Program ini juga membantu masyarakat penggerak dari berbagai bidang agar dapat memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperkuat sinergi antar masyarakat penggerak. Dengan adanya pelatihan pembuatan website, masyarakat penggerak dapat membangun website mereka sendiri untuk menyediakan informasi kegiatan dan layanan yang diberikan. Hal ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar masyarakat penggerak dan mendorong kolaborasi untuk meningkatkan kualitas hidup dan pelayanan publik di Kota Surabaya.


Kader Penggerak Masyarakat

Peningkatan Keterampilan Literasi Digital Kader Penggerak Masyarakat diinisiasi di RW 4, Kertajaya, Surabaya yang merupakan kelompok yang non produktif yaitu masyarakat di wilayah RW IV Kelurahan Airlagga Kecamatan Gubeng.


Program kegiatan pemberdayaan masyarakat dilakukan sebagai berikut :

1)        Observasi, pengamatan terhadap kebutuhan mitra yaitu kebutuhan Kader penggerak

2)        Observasi   kemampuan literasi digital dasar dan sejauh mana kemampuan mengoperasikan perangkat teknologi informasi.

3)        Penyusunan rencana pelaksanaan program pelatihan

4)        Penyusunan Modul pelatihan membangun website dengan Google Sites.

5)        Pemberian bimtek/ pelatihan/ workshop pada kelompok kader

a)      Pengenalan dasar teknologi informasi

b)      Membangun website dengan Google Sites

c)      Mempersiapkan dan mengelola konten digital

d)      Maintenance website

e)      Monitoring, evaluasi, pembuatan laporan, publikasi dan pendampingan

 

Hasil Akhir Program

Setelah Program dijalankan telah terjadi peningkatan kemampuan literasi digital dari masyarakat dari tidak bisa membangun website sama sekali menjadi bisa. Pemahaman baru mengenai website yang dapat digunakan sebagai sarana sosialisasi kemampuan diri maupun aktifitas kemasyarakatan yang dilakukan warga produktif untuk mengenal berbagai tools teknologi salah satunya adalah pemanfaatan google site untuk membangun citra positif diri, atau juga memperkenalkan produk/jasa yang dihasilkan warga melalui sebuah website. Pada tahap ini telah dihasilkan sebuah website induk yang nantikan menjadi rujukan utama dan meletakkan link website para kader penggerak masyarakat.

Masih ada 97 website kader penggerak yang lain yang merupakan hasil dari Program pemberdayaan masyarakat ini. Berdasarkan kuisioner, meningkatkan kemampuan literasi digital masyarakat melalui pelatihan dan pembuatan website. Telah terbentuk website pengurus RW dan kader penggerak pasyarakat untuk kemudian menjadi media komunikasi dan promosi untuk kemajuan lingkungan di wilayah RW 04 Airlangga. Kegiatan ini merupakan inisiasi dari Direktorat   Riset   dan   Pengabdian Kepada  masyarakat,  Kementrian  Riset,  Teknologi, dan   Pendidikan  dan  Universitas Dinamika.